MAKALAH
SINTESIS
PROTEIN
Dosen
pengampu:try susanti, M. Si
di susun oleh;Muhammad alfani
JURUSAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI, 04
JANUARI 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah S.W.T yang telah memberikan karunia-Nya
sehingga,penulis dapat menyusun makalah yang berjudul” SINTESIS PROTEIN “dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah’’BIO
SEL’’ yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyusunan makalah ini.Dengan demikian penulis berharap agar
makalah ini dapat menambah khasanah pengetahuan baik bagi kami maupun bagi para
pembaca dalam memahami konsep pengetahuan lingkungan secara umum.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun,untuk
kesempurnaan makalah di masa yang akan datang.Semoga makalah ini dapat menambah
khasanah pengetahuan bagi para pembaca.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan pembahasan......................................................................... 2
PEMBAHASAN
A. Organel
tempat sintesis protein....................................................... 3
1.
Ribosom................................................................................. 3
2.
Struktur ribosom.................................................................... 6
3.
Fungsi ribosom...................................................................... 8
4.
Sintesis protein dalam ribosom.............................................. 8
B. Mekanisne
sintesis protein/fragmen okazaki.................................... 12
A.prangkat pelaksana sintesis protein.................................... 12
B.tahap dan proses mekanisme sintesis protein...................... 15
C. Fungsi protein ............................................................................... 25
PENUTUP
I.
Kesimpulan...................................................................................... 28
II.
Saran .............................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
latar belakang
Protein
mempunyai peranan penting dalam organisasi struktural dan fungsional dari sel.
Protein struktural menghasilkan beberapa komponen sel dan beberapa bagian
diluar sel seperti kutikula,serabut dan sebagainya. Protein fungsional (enzim
dan hormon) mengawasi hamper semua kegiatan metabolisme , biosintesis,
pertumbuhan, pernapasan dan perkembangbiakan dari sel. Namun demikian sebuah
sel tidak mungkin membuat protein yang dibutuhkan oleh individu yang bersel
banyak. Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida
yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak
inti sel, sitoplasma dan ribosom.
Sintesis protein melibatkan DNA sebagai pembuat rantai
polipeptida. Meskipun begitu, DNA tidak dapat secara langsung menyusun rantai
polipeptida karena harus melalui RNA. Seperti yang telah kita ketahui bahwa DNA
merupakan bahan informasi genetik yang dapat diwariskan dari generasi ke
generasi. Informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam
amino selama sintesis protein. Informasi ditransfer secara akurat dari DNA
melalui RNA untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam amino yang
spesifik. Menurut (Suryo, 2008:59-61) DNA merupakan susunan kimia makromolekular
yang komplek, yang terdiri dari tiga macam molekul yaitu : Gula pentose yang
dikenal sebagai deoksiribosa, Asam pospat, dan Basa nitrogen, dibedakan atas
dua tipe dasar yaitu : pirimidin {sitosin (S) dan timin (T)} dan purin {adenine
(A) dan guanine (G)}.
Suatu konsep dasar hereditas yang mampu menentukan ciri
spesifik suatu jenis makhluk menunjukkan adanya aliran informasi bahan genetik
dari DNA ke asam amino (protein). Konsep tersebut dikenal dengan dogma genetik.
Tahap pertama dogma genetik dikenal sebagai proses transkripsi DNA menjadi
mRNA. Tahap kedua dogma genetik adalah proses translasi atau penerjemahan kode
genetik pada RNA menjadi urutan asam amino. Dogma genetik dapat digambarkan
secara skematis sebagai berikut.
DNA transkripsi RNA translasi
Protein!
B. Rumusan masalah
1. Apa organel tempat terjadi sintesis
protein?
2. Bagaimana proses mekanisme sisntesis
protein/fragmen okazaki?
3. Apa fungsi protein?
C. Tujuan pembahasan
1. Mengetahui organel tempat terjadi
sintesis protein!
2. Mengetahui proses mekanisme sisntesis
protein/fragmen okazaki!
3. Mengetahui fungsi protein!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Organel
tempat sintesis protein
1.ribosom
Gbr. Ribosom melekat pada RE dan ribosom bebas
Ribosom adalah suatu organel sel yang banyak menempel pada
reticulum endoplasma kasar (REK). Ribosom telibat dalam proses sintesis
protein. Pada ribosom akan terjadi proses penerjamahan kode-kode genetik, kodon
yang dibawa oleh mRNA. Selama proses penerjemahan ribosom menempel dan bergeser
sepanjang molekul mRNA dari ujung 5’-3’. Dalam penerjemahan tersebut akan
terlibat tRNA yang membawa anti kodon, tRNA tersebut menggandeng asam amino.
Ribosom merupakan tempat sel membuat
atau mensintesisi protein. Sel yang memiliki laju sintesis protein yang tinggi
secara khusus memiliki jumlah ribosom yang sangat banyak. Misal, sel hati
manusia memiliki beberapa juta ribosom. Tidak mengejutkan jika sel yang aktif
dalam mensintesis protein juga memiliki nukleus yang terlihat jelas.
Ribosom ada yang terdapat bebas di
sitoplasma atau melekat pada retikulum endoplasma, yang disebut RE kasar. Tiap
ribosom terdiri dari 2 sub unit yang berbeda ukuran. Dua sub unit ini saling
berhubungan dalam suatu ikatan yang distabilkan oleh ion magnesum.
Pada saat sintesis protein ribosom mengelompok menjadi poliribosom
(polisom). Sebagian besar protein dibuat oleh ribosom bebas akan berfungsi di
dalam sitosol. Sedang ribosom terikat umumnya membuat protein yang dimasukkan
ke dalam membran, untuk pembungkusan dalam organel tertentu seperti lisosom
atau dikirim ke luar sel.
Ribosom bebas maupun terikat secara
struktural identik dan dapat saling bertukar tempat. Sel dapat menyesuaikan
jumlah relatif dari masing-masing jenis ribosom begitu metabolismenya berubah.
Gambar: ribosom bebas dan ribosom trikat
Jumlah ribosom sendiri sangat banyak, tetapi jumlahnya
berfariasi tergantung pada macam organismenya. Ribosom dibangun dari molekul
protein dan RNA. Hasil pengamatan dengan mikroskop elektron dalam bentuk 3
dimensi dan teknik-teknik pewarnaan tertentu menunjukkan bahwa ribosom
sebenarnya adalah gabungan dari sub unit kecil dan sub unit besar.
Gbr. Ribosom. Sub Unit Kecil dan besar bersatu
2.
Struktur ribosom
Gambar: struktur ribosom
Ribosom terbentuk globular dengan dimeter sekitar 250 sampai
350 nm. Ribosom mampu menyebarkan maupun menyerap electron dengan sangat kuat
sehingga mikroskop electron dapat digunakan secara intensif untuk meniliti
ribosom lebih dalam.sebenarna selain dengan mikrosof electron, ribosom dapat
diteliti dengan berbagai cara antara lain dengan defraksi sinar X, sentrifugasi
atau pemusingan, maupun dengan imunositokimia. Analisis biokimia juga bias
dilakukan untuk mengetahui jumlah dan mengidentifikasi protein-ptein dalam sub
unit ribosom.
Ribosom ditemukan baik pada sel prokariota maupun eukariota.
Pada sel prokariota ribosom terdapat bebas di sitosol. Sedangkan pada sel
eukariota selain terdapat bebas di sitosol juga terdapat di matriks
mitokondria, stroma kloroplas atau menepel pada permukaan membrane REK. Hasil
penelitian secara biokimia menunjukkan bahwa ribosom sel-sel prokariota
memiliki massa molekul yang lebih kecil jika dibandingkan dengan massa molekul
ribisom pada sel eukariota . Hasil ini didapat dengan analisis sedimentasi.
Analisis ini mendasarkan pada pengukuran laju pengendapan suatu molekul di
dalam larutan kental biasanya larutan sukrosa yang dipusing dalam kecepatan
yang sangat tinggi. Koefisien sedimentasi dinyatakan dalam S yaitu unit
Svedberg, ribosom sel prokariota memiliki koefisien sedimentasi 70S, sedangkan
sel eukariota koefisien sedimentasinya 80S. selain koefisien Svedberg, laju
pengendapan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yaitu berat molekul,
bentuk makromolekul, atau rakitan, makromolekulnya. Beberapa buah ribosom
terkadang berkumpul membentuk lingkaran-lingkaran kecil disebut polisom. Hasil
pengamatan dengan teknik pewarnaan negatif dan pengamatan dengan mikroskop
elektron menghasilkan petunjuk bahwa ribosom terdiri dari dua bagian yang tidak
sama besar.
Ribosom sub unit kecil, tampilannya mirip embrio yaitu
seperti memiliki kepala dan badan yang dihubungkan dengan leher yang pendek.
Leher tersebut dibentuk dengan takikan (sedikit lekukan) pada satu sisi
dan lekukan yang dalam paa sisi yang lain. Badannya berbentuk batang yang
membengkak. Pada subunit kecil terdapat daerah datar pada satu sisi bagian ini
menempel pada sub unit.
Analisis
kimia pada sub unit-sub unit ribosom tersebut menunjukkan bahwa sub unit besar
ribosom sel-sel prokariotik mengandung dua molekul rRNA masine-masing dengan
koefisien seimentasi 23S dan 5S selain rRNA juga terdapat 31 sampai 34 macam
protein. Sedangkan pada sub unit kecil ribosom hanya menganung sebuah rRNA
dengan koefisien seimentasi 16S dan 21 macam protein.pada eukariota, ribosomnya
teriri dari 2 sub unit yaitu sub unit besar dan sub unit kecil. Sub unit besar
mempunyai 3 buah rRNA masing-masing dengan koefisien sedimentasi 28S, 5S, 8S,
dan 5S serta mengandung 45-49 macam protein. sedangkan sub unit kecil
hanya memiliki satu rRNA dengan koefisien sedimentasi 18S dan 33 macam protein.
3.fungsi
ribosom
Ribosom mempunyai fungsi sebagai
berikut :
1. Sebagai tempat sintesis protein.
2. Protein yang dihasilkan oleh ribosom pada jalinan endoplasma kasar dirembeskan dalam bentuk enzim atau hormon.
3. Protein yang dihasilkan oleh ribosom
bebas digunakan oleh sel itu untuk pembesaran dan memungkinkan tindak balas
yang dijalankan di dalam sel itu.
4.sintesis protein dalam ribosom
Gambar:
protein sebagai tempat sintesis protein
ribosom
dalam proses sintesis protein atau tepatnya perakitan polipeptida. Ribosom
seperti telah kita ketahui mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam
proses perakitan polipeptida. Untuk perakitan polipeptida memerlukan pemandu
yang diperlukan untuk menentukan apakah kodon yang terdapat pada mRNA dapat
tepat berpasangan dengan anti kodon yang terdapat pada tRNA, sehingga
penerjemahannya tidak meleset. Kejadian ini difasilitasi dan dikatalisis oleh
ribosom, rRNA yang terkandung dalam ribosom akan bertindak sebagai katalisator.
Dalam proses penerjemahan ini sub unit kecil ribosom berperan mengikat mRNA,
sedangkan sub unit besar berpern sebagai tempat masuk dan keluarnya tRNA untuk
membentuk ikatan polipeptida.
kodon
dan anti kodoon molukul mrna akan mengandung adenine (A).urasil (U).guanin
(G)dan cytosine (C). Tiga basa ini akan bergabung membentuk kodon misalnya ,
UUC, merupakan kodon untuk asam amino fenilalanin (phe).UGC, untuk asam amino
triptofan (Try), sebagai contohnya mRNA akan menyusun koon-koon tersebut dalam
suatu rangkaian misalnya UGC/UUC/UGC/UUC koon-kodon ini akan dibaca
Try-Phe-Try-Phe.
Akan
dapat di terjemahkan kodon-kodon tersebut harus berpasangan dengan anti koonya.
Misalnya A akan selalu bergabung dengan U anti koonnya, demikian jga sebaliknya,
seangkan G akan bergabung dengan C. jadi jika koonnya adalah UUC maka anti
koonnya adalah AAG. Kalau kodon dimiliki oleh mRNA maka anti kodon omiliki oleh
tRNA. tRNA selain memiliki antikodon juga memiliki asam amino. Jadi misalnya
kodon mRNA adalah UUC yang berarti harus dibaca fenilalanin maka antikodonnya
AAG yang terdapat pada tRNA, menggandeng asam amino maka fenilalanin (Phe),
sehingga kodon dan antikodon bersatu maka asam amino yang dibawa adalah sesuai
dengan pesanan dari kodon.
Kita dapat membagi translasi,
sintesis rantai polipeptida menjadi tiga tahap : inisiasi, elongasi dan
terminasi.
1.
Inisiasi
tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan
dua sub unit ribosom. Pertama, sub unit ribosom kecil mengikatkan diri pada
mRNA dan tRNA inisiator khusus. Sub unit ribosom kecil melekat pada segmen
leader pada ujung 5’(upstream) dari mRNA. Pada arah downstream dari mRNA
terdapat kodon inisiasi, AUG, yang memberikan sinyal dimulainya proses
translasi. tRNA inisiator yang membawa asam amino metionin, melekat pada kodon
inisiasi.Penyatuan mRNA, tRNA inisiator, dan sub unit ribosom kecil diikuti
oleh perlekatan subunit ribosom besar, menyempurnakan proses inisiasi
translasi.
2.
Elongasi
Pada
tahap elongasi dari translasi, asam amino ditambahkan satu peratu pada asam
amino pertama.
a. Pengenalan kodon : kodon mRNA pada
tempat A dari ribosom membentuk ikatan hydrogen dengan anti kodon molekul tRNA
yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat.
b. Pembentukan ikatan peptida : molekul
rRNA dari subunit ribosom besar, berfungsi sebagai ribozim, mengkatalis
pembentukan ikatan peptide yang menggabungkan polipeptida memanjang dari tempat
P keasam amino yang baru tiba di tempat A. pada tahap ini polipeptida
memisahkan diri dari tRNA tempat perlekatannya semula, dan asam amino pada
ujung karboksilnya berikatan pada asam amino yang dibawa oleh tRNA ditempat A.
c. Translokasi : tRNA itempat A,
sekarang terikat pada polipeptida yang sedang tumbuh, di translokasikan
ketempat P. saat RNA berpindah tempat, antikodonnya tetap berikatan dengan
hydrogen pada kodon mRNA, mRNA bergerak bersama-sama dengan anti kodon ini dan
membawa kodon berikutnya untuk ditranslasi di tempat A. sementara itu tRNA yang
tadinya berada pada tempat P ke tempat E dan dari tempat ini keluar dari
ribosom.
3.
Terminasi
Tahap
akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai
tempat A di ribosom. Triplet basa yang istimewa ini yaitu UAA, UAG, UGA, tidak
mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan
transasi. Suatu protein yang disebut sebagai faktor pelepas langsung
mengikatkan diri pada kodon stop ditempat A. faktor pelepas ini menyebabkan
penambahan molekul air, bukan asam amino, pada rantai polipeptida. Reaksi ini menghidrolisis
polipeptida yang sudah selesai ini dari tRNA yang berada ditempat P, melepaskan
polipeptida dari ribosom. Sisa-sisa penyusunan translasi kemudian
terpisah-pisah.
B.
Mekanisme sintesis protein/fragmen
okazaki
A. Perangkat Pelaksanaan Sintesis Protein
Bahan
baku untuk sintesis protein atau polipeptida adalah asam amino. Ada 20 macam
asam amino yang dapat dirangkai membentuk polipeptida.
Proses
merangkai asam amino menjadi polipeptida dilakukan didalam ribosom dengan
bantuan enzim tertentu. Sintesis protein terdiri dari proses transkripsi dan
translasi. Transkripsi meliputi pembentukan RNA-d (RNA duta), RNA-r (RNA
ribosom), dan RNA-t (RNA transfer). Untuk membahas proses sintesis protein,
berikut di uraikan tentang kode genetika, anti kodon, kodon dan macam amino
yang dipesannya.
1. Kode Genetika
Kode
genetika terdiri dari 3 urutan basa (3 nukleotida) yang terdapat di sepanjang
RNA-d. setiap 3 basa memiliki arti khusus sebagai sandi genetika. Urutan 3 basa
atau triplet ini biasa disebut dengan kodon. Misalnya urutan AAU,UCA,GUC dan
GUA.
2. Anti Kodon
Anti
kodon merupakan komplemen dari kodon, pada bagian ujung RNA-t yang tumpul
terdapat urutan basa tertentu yang komplemen terhadap kodon. Jika kodon
memiliki urutan CAU maka anti kodon memiliki urutan GUA. Ingat bahwa pada RNA,
A akan berpasangan dengan U, sedangkan G berpasangan dengan C.
3. Kodon dan Macam Asam
Amino yang dipesannya.
Urutan
basa baru bisa terbaca jika terdapat kodon AUG. karenanya, kodon AUG disebut
sebagai kodon permulaan atau kodon start. Proses sintesis protein akan berakhir
jika terdapat kodon UAA, UAG dan UGA. Karenanya, kodon tersebut disebut sebagi
kodon terminasi atau penghenti atau kodon stop.
Kodon
yang terbaca pada RNA-d akan di datangi oleh RNA-t yang memiliki anti kodon
komplemennya. Karena RNA-t membawa asam amino tertentu, maka kodon tertentu
dijawab dengan membawa asam amino tertentu pula. Misalnya, kodon UUU akan
menyebabkan RNA-t membawa Fenilalanin datang. Artinya, kodon UUU dibawa oleh
asam amino Fenilalanin.
Rangkaian
kodon yang terdiri dari 3 nukleotida dibutuhkan untuk informasi pembuatan
polipeptida tertentu dinamakan sistrom. Setiap kodon pada DNA ataupun
transkripsinya pada mRNA akan menentukan jenis asam amino yang akan menyusun
polipeptida atau protein.
4. Ribisom
Ribosom
adalah lokasi utama berlangsungnya sintesis protein. Ribosom yang fungsional
terdiri dari ribosom sub unit besar dan sub unit kecil. Suatu ribosom memiliki
suatu tempat pengukatan RNA-d dan 3 tempat pengukatan RNA-t yaitu sisi P (peptide),
A (asam amino) dan E (exit).
b. tahap dan proses Mekanisme Sintesis Protein
Pada
tahun 1950, Paul Zamecnik melakukan percobaan untuk mengetahui tahapan dan
tempat terjadinya sintesis protein. Paul menginjeksikan asam amino radioaktif
ke tubuh tikus dan berhasil menjelaskan tempat terjadinya sintesis protein,
yaitu di dalam ribosom. Selanjutnya, penelitian dilakukan bersama dengan Mahlon
dan menyimpulkan bahwa molekul RNA pemindah (RNA t) berperan dalam sintesis
protein. Akhirnya, Francis Crick menemukan bahwa RNA pemindah harus mengenali
urutan nukleotida untuk disusun sebagai asam amino sesuai pemesanan, yang
kemudian dibawa oleh RNA pembawa pesan Sintesis Protein.
Tahapan
sintesis protein mengikuti aturan dogma sentral, dimana informasi genetik
dipindahkan dari DNA ke DNA melalui tahap replikasi. Dari DNA ke RNA melalui
tahap transkripsi. Selanjutnya dari RNA ke protein melalui sintesis protein.
Sebelum terjadi sintesis protein, DNA pada struktur nukleosom akan lepas dari
protein histon oleh bantuan kerja enzim polimerase.
Secara umum, proses
sintesis protein meliputi tiga tahapan utama, antara lain:
a.
Replikasi DNA
Setiap
sel dapat memperbanyak diri dengan cara membelah. Sebuah sel membelah menjadi 2
sel, 2 sel membelah menjadi 4 sel, 4 sel membelah menjadi 8 sel dan seterusnya.
Sebelum sel membelah, terjadi perbanyakan komponen-komponen di dalam sel
termasuk DNA. Perbanyakan DNA dilakukan dengan cara replikasi. Dengan demikian,
replikasi adalah proses pembuatan (sintesis) DNA baru atau penggandaan DNA di
dalam nukleus. Pada saat replikasi berlangsung, DNA induk membentuk kopian DNA
anak yang sama persis sehingga DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk
pembentukan DNA baru Sintesis Protein.
RNA Virus dapat
Membentuk DNA
Menurut
Baltimore, Mizushima, dan Temin (1970), beberapa virus dapat mensintesis DNA
dari RNA hasil cetakan yang berantai tunggal. Enzim yang berperan disebut DNA
polimerase bergantung RNA atau Transkriptase Sebaliknya. (Suryo, Genetika, hlm.
101) Sintesis Protein.Replikasi merupakan tahapan rumit yang mengawali sintesis
protein. Oleh karena itu, kalian perlu menyimak dengan saksama.
Gambar . Tahapan replikasi DNA.
|
Proses
replikasi dimulai pada beberapa daerah spesifik dari rantai DNA, disebut
pangkal replikasi. Beberapa tahapan dan enzim yang berperan dalam sintesis
protein, antara lain:
1. DNA helikase, berfungsi untuk
membuka rantai ganda DNA induk.
2. Enzim primase, membentuk primer yang
merupakan segmen pendek dari RNA sebagai pemula untuk terjadinya sintesis
protein.
3. Dari ujung 3´ RNA primer, DNA
polimerase menambahkan pasangan basa nitrogen (dari nukleotida-nukleotida) pada
rantai tunggal DNA induk dan terbentuk rantai DNA yang bersambungan secara
kontinyu (tanpa terpisah-pisah) yang disebut leading strand.
4. Pada rantai tunggal DNA induk yang
lain, DNA polimerase membentuk lagging strand (merupakan keseluruhan rantai
kopian DNA yang pertumbuhannya tidak kontinyu) dengan memperpanjang RNA
primer-RNA primer di beberapa tempat sehingga membentuk segmen-segmen DNA baru
yang saling terpisah. Segmen-segmen itulah yang disebut fragmen Okazaki.
5. DNA polimerase yang lainnya,
menggantikan RNA primer dengan DNA dan enzim ligase menghubungkan segmen-segmen
okazaki, sehingga terbentuk salinan DNA baru. Nah, DNA baru yang telah
terbentuk (identik dengan DNA induk) akan melanjutkan tahapan untuk mensintesis
protein yaitu tahapan transkripsi dan translasi Sintesis Protein.
b. Transkripsi
AND
(gen) mencetak ARN-m hanya salah satu molekul AND yang sepasang itu bekerja,
disebut AND-acuan (AND-template). Tiga-
tiga basa AND-acuan disebut kodogen, dan tiga-tiga basa yang di cetak pada
nukleotida ARN-m di tentangnya di sebut kodon.ARN-m yang di cetak setangkup
dengan AND—acuan,berarti sama dengan AND
sebelah lagi (yang bukan mencetak).bedanya hanya G (gula) dengan ribosa,basa
timin diganti urasil.
Enzim
ARN-polimerase secara setahap demi setahap bergerak pada molekul AND dalam inti
sel.di tempat enzim itu sedang berada pasangan double helix terurai lebas dan
berlangsung lah pencetakan
Pada
tahapan ini, DNA akan membentuk RNA dengan cara menerjemahkan kode-kode genetik
dari DNA. Proses pembentukan RNA ini disebut transkripsi, yang menghasilkan 3
macam RNA seperti yang telah kalian ketahui sebelumnya, yaitu mRNA, tRNA, dan
rRNA. Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan membukanya
rantai ganda DNA melalui kerja enzim RNA polimerase. Sebuah rantai tunggal
berfungsi sebagai rantai cetakan atau rantai sense, rantai yang lain dari
pasangan DNA ini disebut rantai anti sense. Tidak seperti halnya pada replikasi
yang terjadi pada semua DNA, transkripsi ini hanya terjadi pada segmen DNA yang
mengandung kelompok gen tertentu saja. Oleh karena itu, nukleotida nukleotida
pada rantai sense yang akan ditranskripsi menjadi molekul RNA dikenal sebagai
unit transkripsi Sintesis Protein.
Transkripsi
meliputi 3 tahapan, yaitu tahapan inisiasi, elongasi, dan terminasi.
1) Inisiasi
(Permulaan)
Jika
pada proses replikasi dikenal daerah pangkal replikasi, pada transkripsi ini
dikenal promoter, yaitu daerah DNA sebagai tempat melekatnya RNA polimerase
untuk memulai transkripsi. RNA polimerase melekat atau berikatan dengan
promoter, setelah promoter berikatan dengan kumpulan protein yang disebut
faktor transkripsi. Nah, kumpulan antara promoter, RNA polimerase, dan faktor
transkripsi ini disebut kompleks inisiasi transkripsi. Selanjutnya, RNA
polimerase membuka rantai ganda DNA Sintesis Protein.
2)
Elongasi (Pemanjangan)
Setelah
membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini kemudian menyusun untaian
nukleotida-nukleotida RNA dengan arah 5´ ke 3´. Pada tahap elongasi ini, RNA
mengalami pertumbuhan memanjang seiring dengan pembentukan pasangan basa
nitrogen DNA. Pembentukan RNA analog dengan pembentukan pasangan basa nitrogen
pada replikasi. Pada RNA tidak terdapat basa pirimidin timin (T), melainkan
urasil (U). Oleh karena itu, RNA akan membentuk pasangan basa urasil dengan
adenin pada rantai DNA. Tiga macam basa yang lain, yaitu adenin, guanin, dan
sitosin dari DNA akan berpasangan dengan basa komplemennya masing-masing sesuai
dengan pengaturan pemasangan basa. Adenin berpasangan dengan urasil dan guanin
dengan sitosin.
Gambar , Tahap elongasi transkripsi.
|
3) Terminasi
(Pengakhiran)
Penyusunan
untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari daerah promoter berakhir di
daerah terminator. Setelah transkripsi selesai, rantai DNA menyatu kembali
seperti semula dan RNA polimerase segera terlepas dari DNA. Akhirnya, RNA
terlepas dan terbentuklah RNA m yang baru Sintesis Protein.
Pada
sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung berperan sebagai RNA
m. Sementara itu, RNA hasil transkripsi gen pengkode protein pada sel
eukariotik, akan menjadi RNA m yang fungsional (aktif) setelah malalui proses
tertentu terlebih dahulu. Dengan demikian, pada rantai tunggal RNA m terdapat
beberapa urut-urutan basa nitrogen yang merupakan komplemen (pasangan) dari
pesan genetik (urutan basa nitrogen) DNA. Setiap tiga macam urutan basa
nitrogen pada nukleotida RNA m hasil transkripsi ini disebut sebagai triplet atau
kodon Sintesis Protein.
c. Translasi
Setelah
replikasi DNA dan transkripsi mRNA di dalam nukleus, mRNA dari nukleus
dipindahkan ke sitoplasma sel. Langkah selanjutnya adalah proses translasi RNA
m untuk membentuk protein. Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa
triplet atau kodon dari RNA m menjadi asam amino-asam amino yang akhirnya
membentuk protein. Urutan basa nitrogen yang berbeda pada setiap triplet, akan
diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda. Misalnya, asam amino fenilalanin
diterjemahkan dari triplet UUU (terdiri dari 3 basa urasil), asam amino
triptofan (UGG), asam amino glisin (GGC), dan asam amino serin UCA Sintesis
Protein.
Sebanyak
20 macam asam amino yang diperlukan untuk pembentukan protein merupakan hasil
terjemahan triplet dari mRNA. Selanjutnya, dari beberapa asam amino (puluhan,
ratusan, atau ribuan) tersebut dihasilkan rantai polipeptida spesifik dan akan
membentuk protein spesifik pula Sintesis Protein.
Gambar . Tahapan transkripsi RNA.
|
Lalu,
bagaimana mekanisme translasi tersebut? Langkah-langkah pada proses translasi
adalah sebagai berikut:
1)
Inisiasi Translasi
Ribosom
sub unit kecil mengikatkan diri pada mRNA yang telah membawa sandi bagi asam
amino yang akan dibuat, serta mengikat pada bagian inisiator tRNA. Selanjutnya,
molekul besar ribosom juga ikut terikat bersama ketiga molekul tersebut
membentuk kompleks inisiasi. Molekul-molekul tRNA mengikat dan memindahkan asam
amino dari sitoplasma menuju ribosom dengan menggunakan energi GTP dan enzim.
Bagian ujung tRNA yang satu membawa antikodon, berupa triplet basa nitrogen.
Sementara, ujung yang lain membawa satu jenis asam amino dari sitoplasma.
Kemudian, asam amino tertentu tersebut diaktifkan oleh tRNA tertentu pula
dengan menghubungkan antikodon dan kodon (pengkode asam amino) pada mRNA
Sintesis Protein.
Gambar . Tahap inisiasi translasi.
|
Kodon
pemula pada proses translasi adalah AUG, yang akan mengkode pembentukan asam
amino metionin. Oleh karena itu, antikodon tRNA yang akan berpasangan dengan kodon
pemula adalah UAC. tRNA tersebut membawa asam amino metionin pada sisi pembawa
asam aminonya.
2) Elongasi
Tahap
pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga dihasilkan asam amino
satu demi satu. Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja tRNA
sebelumnya, dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk polipeptida pada ujung
tRNA pembawa asam amino. Misalnya, tRNA membawa asam amino fenilalanin, maka
antikodon berupa AAA kemudian berhubungan dengan kodon mRNA UUU. Fenilalanin
tersebut dihubungkan dengan metionin membentuk peptida. Nah, melalui proses
elongasi, rantai polipeptida yang sedang tumbuh tersebut semakin panjang akibat
penambahan asam amino.
Gambar . Tahap elongasi translasi.
|
Keterangan
:
a.
tRNA
membawa antikodon AAA & asam amino (fenilalanin)
b.
antikodon AAA berpasangan dengan kodon Mrna
c.
pembentukan ikatan peptida
d.
pemanjangan rantai polipeptida & ribosom
siap menerima tRNA selanjutnya.
3) Terminasi
Proses
translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan kodon UAA,
UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah terbentuk akan
dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional.
Gambar . Terminasi translasi.
|
C.
fungsi protein
Protein
terdiri atas polimer linear dari asam amino dan
terdapat kurang lebih 17% dari jumlah seluruh polimer yang berada di
dalam tubuh. Fungsi molekul protein adalah untuk memelihara struktur tubuh
(seperti kolagen), untuk fasilitas pergerakan (seperti actin dan myosin untuk
kontraksi otot), dalam transportasi (seperti transportasi oksigen oleh
hemoglobin, system transportasi pada membran sel), dalam metabolism (seperti
enzim), dalam regulasi (seperti factor-faktor pertumbuhan, dan factor-faktor
transkripsi), dan dalam fungsi imun (seperti immunoglobulin). Meskipun
bermacam-macam fungsi dari protein tubuh, dapat disimpulkan pada satu nomor
besar dari perbedaan jenis-jenis protein, setengah dari protein tubuh berisi
hanya empat yaitu struktur protein kolagen, actin, dan myosin, dan juga protein
transportasi oksigen yaitu hemoglobin.
Protein
tubuh didistribusikan ke berbagai organ, dengan jumlah terbanyak (kurang-lebih
40%) dalam jaringan otot. Dalam penambahan untuk daya penggerak dan bekerja,
otot protein juga mengandung asam amino yang dapat dimobilisasi saat terjadi
stress. Otot protein tidak memiliki bentuk yang berbeda, seperti glikogen, atau
lemak, dan kekurangan otot protein akan berdampak pada fungsi protein.
Fungsi
jaringan otot adalah memberikan prioritas yang lebih rendah dari pada terhadap
fungsi jaringan perut, seperti hati dan usus, yang kandungan proteinnya kurang
lebih 10%. dan Sekitar 30% dari protein tubuh ini terdapat dalam kulit, darah,
dan kedua lesi kulit dan dampak anemia berpengaruh terhadap kekurangan protein.
Beberapa protein seperti kolagen akan dihancurkan jika terjadi masa kekurangan
nutrisi pada tubuh, hal ini terjadi bukan dikarenakan protein kurang penting
tetapi jenis protein tersebut sangat mudah rusak.
beberapa fungsi protein tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut : (Almatsier, prinsip dasar ilmu gizi,2005)
1. Pertumbuhan dan pemeliharaan
karena
sebagian protein tubuh berbentuk hormon pertumbuhan, maka fungsi protein
termasuk dalam pertumbuhan dan pemeliharaan. dengan proses sintesis dan
degradasi protein, pertumbuhan dan pemeliharan sel maupun jaringan tubuh yang
rusak tetap akan tertangani dengan baik oleh protein tubuh.
2. Pembentukan ikatan-ikatan esensial
tubuh
hormon-hormon
tubuh dan enzim merupakan bentukan ikatan-ikatan tubuh yang bertindak sebagai
katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi didalam
tubuh. dengan mengonsumsi protein yang cukup maka ikatan-ikatan ini akan
berfungsi dengan baik.
3. Mengatur keseimbangan air
cairan
dalam tubuh manusia dipisahkan oleh membran-membaran sel. membran-membran sel
ini dneganbantuan protein memiliki funsi untuk menjaga homeostatis dari cairan
itu sendiri, salah satu masalah yang timbul jika terjadi kekurangan protein,
adalah dengan terjadinya edema pada bagian tubuh tertentu.
4. Netralitas Tubuh
sebagian
besar jarignan tubuh membutuhkan pH netral untuk menjalankan fungsinya, dan
protein dapat bereaksi terhadap asam dan basa dalam tubuh untuk menjaga pH pada
kondisi konstan.
5. Pembentukan Antibodi
tinggi-rendahnya
daya tahan tubuh sangat bergantung pada pembentukan antibodi dalam tubuh. dan
kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi ini sangat bergantung pada tinggi
rendahnya protein tubuh. sebab protein tubuhlah yang mampu untuk membentuk
enzim-enzim yang berguna dalam pembentukan antibodi ini.
6. Mengangkut zat gizi
dalam
hal transportasi sari-sari makanan dalam tubuh protein juga memiliki andil yang
sangat besar, sebab sebagian besar dari zat-zat gizi didalam tubuh hanya bisa
diangkut oleh protein.
7. Juga sebagai Sumber energi
Gambar sumber protein
dengan
mengetahui fungsi protein yang sangat penting untuk tubuh kita perlu pula
diketahui beberapa sumber makanan yang kaya akan protein. yaitu sumber makanan
hewani seperti telur, susu, ikan, daging, unggas, dan kerang. untuk sumber
protein nabati antara lain kacang kedelai, dan hasil olahanya seperti tempe dan
tahu, serta jenis kacang-kacangan lainnya.
BAB
III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Protein
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida.
Protein
mempunyai fungsi yang unik bagi tubuh, antara lain: Protein menyediakan
bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan
tubuh, Protein bekerja sebagai pengatur kelangsungan proses di dalam tubuh,
Memberikan tenaga, jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan
lemak.
Sintesa
protein adalah penyusunan amino pada rantai polipeptida. Replikasi adalah
proses duplikasi DNA secara akurat . Replikasi terjadi dengan proses semikonservatif
karena semua DNA double helix. Transkripsi merupakan sintesis RNA berdasarkan
arahan DNA. Translasi merupakan sintesis polipeptida yang sesungguhnya, yang
trejadi berdasarkan arahan mRNA. Siklus urea merupakan bagian dari siklus
nitrogen, yang meliputi reaksi konversi amonia menjadi urea.
II.
Saran
Semoga
makalah ini dapat menjadikan tambahan ilmu bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya . Namun , penulis juga membutuhkan kritik yang membangun
untuk menjadikan tambahan ilmu bagi penulisnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,
Neil A. 2010. BIOLOGI Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kimball,
John W. 1992. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga
Schumm,Dorothy
E..1993.Intisari Biokimia.Jakarta : Binarupa
Marianti,
Samadi dan Aditiya, 2006.Biologi Sel, Semarang :Unnes
Dr.
juwono, achmad zulfa juniarto, biologi sel.
Jakarta : EGC, 2002
Yatim,
widan : biologi sel lanjut . Bandung :
taristo 1996
Yatim,
wildan : biologi sel modren. Bandung, 2012
Karmana,
oman. Cerdas belajar biologi. Grafindo media pratama. Bandung : 2008
Prof
subowo. Biologi sel. Angkasa. Bandung :
1995