WERKSTRUK
Akasia
Mangium
(acacia mangium)
Disusun
oleh:
Nama : Muhammad Al-fani
NIM :
Tb 120764
Jurusan : Prodi Biologi
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dosen :
Suraida, S .Si.,M.Si
LABORATORIUM
BIOLOGI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGRI
SULTAN
THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2014
LEMBAR
PENGESAHAN
Disusun sebagai salah
satu syarat menempuh praktikum mata
Kuliah Morfologi
Tumbuhan yang diselenggarakan oleh
Laboratorium
Prodi Biologi, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama
Islam Negri Sultan
Thaha, Jambi
Telah
disetujui dan disahkan pada:
Hari :Selasa
Tanggal
: 21 Januari
Tempat : Laboratorium Prodi Biologi,
IAIAN STS Jambi
Jambi 21 januari 2014
Dosen pembbimbing Penyusun
( Suraida, S,SI, M.S I ) (Muhammad Al-fani)
Nip.19781220
200912 2 002 NIM.TB,120764
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, dan junjungan kita nabi
Muhammad
SAW, karena atas berkat rahmat dan bimbingan –Nya penulis dapat
Menyusun
werkstuk dengan judul “ Acacia mangium
“ tepat pada waktunya.
Adapun
maksud disusunnya werkstuk ini adalah sebagai syarat mengikuti
Praktikum
Morfologi Tumbuhan, Prodi Biologi,
Fakultas Tarbiyah, IAIN STA, Jambi
Pada
kesempatan ini pula penulis ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya,
Kepada
:
1. Ibu
Suraida, S,Si, M.Si selaku Dosen mata kuliah Morfologi Tumbuhan
2. Ibu
Rita dan Ibu Susi selaku Pegawai Labor Prodi Biologi, serta
3. Rekan
–rekan mahasiswa Prodi Biologi, Fakultas
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan werkstuk ini masih jauh dari kesempurnaan
karna mengingat adanya keterbatasan referensi dan pengetahuan yang penulis
miliki. Oleh karna itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan
dari pembaca untuk kesempurnaan dan kemajuan penyusunan selanjutnya. Akhir kata
penulis berharap semoga werkstuk ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
pengetahuan kita semua.
Jambi,
21 januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................................... i
Lembar Pengesahan............................................................................................................... ii
Kata Pengantar...................................................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................................................ iv
I.
Pendahuluan.............................................................................................................. 1
II.
Klasifikasi.................................................................................................................. 2
III.
Habitatio.................................................................................................................... 3
3.I Habitus................................................................................................................. 3
3.2 Habitat. ............................................................................................................... 3
IV.
Descriptio................................................................................................................... 4
4.1. Alat Nutritive...................................................................................................... 4
4.1.1.
Akar........................................................................................................ 4
4.1.2.
Batang..................................................................................................... 4
4.1.3.
Daun....................................................................................................... 4
4.2. Alat Reproduktive.............................................................................................. 5
4.2.1.Bunga....................................................................................................... 5
4.2.2.
Buah dan Biji.......................................................................................... 5
V.
Ringkasan.................................................................................................................. 6
Daftar Pustaka....................................................................................................................... 7
Lampiran
I.PENDAHULUAN
Tanaman akasia mangium (Acacia
mangium) atau juga dikenal dengan akasia daun lebar termasuk jenis legum
yang cepat tumbuh dan tidak memerlukan persyaratan tumbuh yang tinggi. Akasia
mangium merupakan tanaman asli yang tumbuh di Papua Nugini, Papua Barat dan
Maluku, selanjutnya berkembang di Malaysia Barat dan Malaysia Timur (Sabah dan
Serawak), serta Philipina. Di Indonesia berkembang sejalan dengan pembangunan
Hutan Tanaman Industri (HTI) tahun 1984. Tanaman akasia mangium menjadi salah
satu jenis favorit tanaman di HTI, khususnya dalam memenuhi kebutuhan kayu
serat terutama sebagai bahan baku industri pulp dan kertas.
Persyaratan tempat tumbuh akasia mangium tidak mempersyaratkan tempat tumbuh yang khusus, dengan kata lain dapat tumbuh pada lahan miskin dan tidak subur, seperti pada lahan yang mengalami erosi, berbatu dan tanah alluvial serta tanah yang memiliki pH rendah 4,2. Secara umum dapat tumbuh pada ketinggian antara 30 - 130 meter dpl, dengan curah hujan bervariasi antara 1.000 mm - 4.500 mm setiap tahun. Seperti jenis pionir yang cepat tumbuh dan berdaun lebar, jenis ini sangat membutuhkan sinar matahari, dengan demikian apabila terdapat naungan akan tumbuh kurang sempurna dengan bentuk tinggi dan kurus.
Tanaman akasia mangium setelah mencapai umur tujuh sampai delapan tahun dapat menghasilkan kayu yang baik untuk dibuat untuk papan partikel. Faktor lain yang mendorong pengembangan jenis ini adalah sifat pertumbuhannya yang cepat tumbuh (fast growing species) yang mempunyai batas lingkaran tumbuh yang jelas pada bagian terasnya dengan lebar 1–2 cm. Hal ini mungkin disebabkan oleh pertumbuhannya yang cepat serta adanya kayu muda.
Persyaratan tempat tumbuh akasia mangium tidak mempersyaratkan tempat tumbuh yang khusus, dengan kata lain dapat tumbuh pada lahan miskin dan tidak subur, seperti pada lahan yang mengalami erosi, berbatu dan tanah alluvial serta tanah yang memiliki pH rendah 4,2. Secara umum dapat tumbuh pada ketinggian antara 30 - 130 meter dpl, dengan curah hujan bervariasi antara 1.000 mm - 4.500 mm setiap tahun. Seperti jenis pionir yang cepat tumbuh dan berdaun lebar, jenis ini sangat membutuhkan sinar matahari, dengan demikian apabila terdapat naungan akan tumbuh kurang sempurna dengan bentuk tinggi dan kurus.
Tanaman akasia mangium setelah mencapai umur tujuh sampai delapan tahun dapat menghasilkan kayu yang baik untuk dibuat untuk papan partikel. Faktor lain yang mendorong pengembangan jenis ini adalah sifat pertumbuhannya yang cepat tumbuh (fast growing species) yang mempunyai batas lingkaran tumbuh yang jelas pada bagian terasnya dengan lebar 1–2 cm. Hal ini mungkin disebabkan oleh pertumbuhannya yang cepat serta adanya kayu muda.
II.
KLASIFIKASI
Klasifikasi
tumbuhan Acacia mangium
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil)
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Genus :
Acacia
Spesies :
Acacia mangium Willd.
III. HABITATIO
1.1.Habitus
Acacia
mangium memiliki tinggi Pohon sampai 30 m, bole sering lurus, untuk lebih
dari setengah total tinggi pohon. Branchlets, phyllodes dan tangkai gundul atau
sedikit yg berlapis ketombe.
bercabang banyak (simpodial) Phyllodes 5-10 cm luas, 2-4 kali
lebih lama sebagai luas, hijau tua, ketika chartaceous kering. The phyllodes memiliki
(3 -) 4 saraf utama memanjang yang bergabung pada margin dorsal di dasar
phyllode, saraf sekunder halus dan tidak mencolok. Bunga di paku longgar untuk
10 cm panjang, soliter atau berpasangan dalam axils atas. Bunga pentamerous,
kelopak 0,6-0,8 mm panjang, dengan lobus tumpul pendek, corolla dua kali lebih
lama tampuk. Pods linear, gundul, 3-5 mm luas, ca 7,5 cm panjang ketika hijau,
kayu, digulung dan payau-coklat ketika dewasa, depresi antara biji. Biji
berkilau, hitam, ellipsoid, ovate atau lonjong, 3,5 x 2,5 mm, funicle orangish
membentuk aril berdaging bawah benih.
1.2.
Habitat
Acacia
mangium menurut para ahhli botani bahwa tanaman akasia berasal dari
australia.akasia dapat menyebar keseluruh penjuru dunia dengan cepat karena
tanaman akasia dapat hidup dengan mudah dan cepat tanpa memiliki syarat yang
sulit.
ia
dapat hidup dilahan miskin dan tidak subur, lahan yang memiliki ph rendah (4,2)
sepanjang berada pada ketinggian tidak lebih dari 300 mm, dengan curah hujan
1.000 mm-4.500 mm setiap tahunnya dengan cahaya matahari yang cukup
IV. DESCRIPTO
4.1
Alat Nnutritive
4.1.1.
Akar
Tumbuhan Acacia mangium termasuk
tumbuhan dikotil yang berakar tunggang berwarna putih kotor dan bercabang (ramosus). Akar tunggang berbentuk
kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, akarnya bercabang banyak sehingga dapat
memberi kekuatan lebih besar kepada batang dan juga zat-zat makanan yang
diperoleh lebih banyak Sehingga dapat tumbuh subur dan pesat.
4.1.2.
Batang
Tumbuhan acacia mangium termasuk dalam jenis tanaman kuncup keatas (gemma
terminalis), batangnya bersifat berkayu (lignosus)
dan termasuk tumbuhan semak, bentuk batangnya bulat (teres), sifat permukaan
batang kasar, tipe arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), tipe arah tumbuh batang condong keatas (patens), panjang
umur tumbuhan termasuk tanaman tahunan/tanaman keras (perrenis), bercabang
bayak (simpodial),
4.1.3.
Daun
Tumbuhan acacia mangium memiliki
daun majemuk menyirip, Bangun daun:
lancet (lanceolatus), Ujung daun:runcing (acutas), Pangkal
daun:runcing (acutus), Tipe pertulangan daun:melengkung (cervinervis),
Tepi daun : rata (integer), Sifat daging daun : seperti kertas (papyraceus),
Sifat permukaan helaian daun : licin (laevis), daunya ini
biasanya mempunyai bantalan tanin dalam jumlah besar. tanin memiliki rasa yang
pahit sehingga dapat menigkatkan atau memperkecil protein dengan cepat. tanin
dapat menyebabkan perasaan kering pada mulut.
4.2.
Alat Reproduktive
4.2.1.
Bunga
Tumbuhan acacia mangium memiliki
bunga majemuk tak terbatas, Tipe untai atau bunga lada (amentum), Setiap 1 bunga satu receptakulum, letak bunga di ketiak
daun (flos lateralis atau flos axilaris),
menurut jenis kelamin bunga ini termasuk bunga banci karna pada bunga terdapat
benang sari dan putik, bunga ini dapat dikatakan bunga lengkap atau bunga
sempurna, bunga ini bersimetri banyak,yang berwarna putih kekuning-kuningan. Bunga di paku longgar untuk 10 cm panjang, soliter atau
berpasangan dalam axils atas. bunganya
berganda dan memiliki warna putih atau kekuningan, panjangnya mencapai 10 cm
dan bentuknya tunggal atau berpasangan di sudut daun pucuk
4.2.2.
Buah dan Biji
Tanaman akasiam buah tanaman akasia
sejenis polong-polongan berwarna hijau saat masih muda dan berubah menjadi
coklat setelah tua
melingkar ketika masak, agak keras, panjang 7-8 cm, lebar 3-5 mm,Biji berkilau,
hitam, ellipsoid, ovate atau lonjong, 3,5 x 2,5 mm, funicle orangish membentuk
aril berdaging bawah benih,
Benih hitam mengkilat, lonjong, 3-5 x 2-3 mm, dengan ari (funicle ) kuning cerah atau oranye yang terkait di benih.
V. RINGKASAN
Pohon akasia mangium tingginya bisa mencapai sampai 30 m, bole sering lurus, untuk lebih
dari setengah total tinggi pohon. tanaman akasia termasuk
tumbuhan dikotil yang berakar tunggang berwarna putih kotor dan biji berkeping
2 berbentuk lonjong pipih. batangnya bererkambium dengan bentuk bulat lurus dan
bercabang banyak (simpodial) yang berkulit tebal agak kasar hingga berduri.
akasia mampu tumbuh mencapai ketinggian 15 meter. tanaman akasian memiliki daun
majemuk menyirip ,dengan bentuk lonjong dan tepi rata. daunya ini biasanya
mempunyai bantalan tanin dalam jumlah besar. tanin memiliki rasa yang pahit
sehingga dapat menigkatkan atau memperkecil protein dengan cepat. tanin dapat
menyebabkan perasaan kering pada mulut. buah tanaman akasia sejenis
polong-polongan berwarna hijau saat masih muda dan berubah menjadi coklat
setelah tua.
DAFTAR
PUSTAKA
Suraida,
.2013. penuntun praktikum morfologi
tumbuhan .laboratorium prodi biologi fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan
Tjitrosoepomo,
G.H.M. 1968. Morfologi tumbuhan.
Gadjah mada press, Yogyakarta
www.
Wikipedia.com
Thanks for info jangan lupa kunjungi website resmi kami https://bit.ly/2NttF6q
BalasHapus