Kamis, 30 Januari 2014

makalah semua tentang akasia mangium



WERKSTRUK
Akasia Mangium
(acacia mangium)

Disusun oleh:
                                                Nama              : Muhammad Al-fani
NIM                : Tb 120764
Jurusan          : Prodi Biologi
Fakultas         : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dosen              : Suraida, S .Si.,M.Si

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2014

LEMBAR PENGESAHAN

Disusun sebagai salah satu syarat menempuh praktikum mata
Kuliah Morfologi Tumbuhan yang diselenggarakan oleh
Laboratorium Prodi Biologi, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama
Islam Negri Sultan Thaha, Jambi

Telah disetujui dan disahkan pada:
                               
Hari              :Selasa
Tanggal        : 21 Januari
Tempat         : Laboratorium Prodi Biologi,
                                               IAIAN STS Jambi



Jambi 21 januari 2014
Dosen pembbimbing                                                                       Penyusun


(      Suraida, S,SI, M.S I          )                                                   (Muhammad Al-fani)
Nip.19781220 200912 2 002                                                        NIM.TB,120764



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, dan junjungan kita nabi
Muhammad SAW, karena atas berkat rahmat dan bimbingan –Nya penulis dapat
Menyusun werkstuk dengan judul “ Acacia mangium “ tepat pada waktunya.
Adapun maksud disusunnya werkstuk ini adalah sebagai syarat mengikuti
Praktikum Morfologi Tumbuhan,  Prodi Biologi, Fakultas Tarbiyah, IAIN STA, Jambi
Pada kesempatan ini pula penulis ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya,
Kepada :
1.      Ibu Suraida, S,Si, M.Si selaku Dosen mata kuliah Morfologi Tumbuhan
2.      Ibu Rita dan Ibu Susi selaku Pegawai Labor Prodi Biologi, serta
3.      Rekan –rekan mahasiswa Prodi Biologi, Fakultas
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan werkstuk ini masih jauh dari kesempurnaan karna mengingat adanya keterbatasan referensi dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karna itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca untuk kesempurnaan dan kemajuan penyusunan selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga werkstuk ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan kita semua.





                           Jambi, 21 januari 2014

                                                                                Penulis


DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................................... i
Lembar Pengesahan............................................................................................................... ii
Kata Pengantar...................................................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................................................ iv
       I.            Pendahuluan.............................................................................................................. 1
    II.            Klasifikasi.................................................................................................................. 2
 III.            Habitatio.................................................................................................................... 3
3.I Habitus................................................................................................................. 3
3.2 Habitat. ............................................................................................................... 3
 IV.            Descriptio................................................................................................................... 4
4.1. Alat Nutritive...................................................................................................... 4
         4.1.1. Akar........................................................................................................ 4
         4.1.2. Batang..................................................................................................... 4
         4.1.3. Daun....................................................................................................... 4
4.2. Alat Reproduktive.............................................................................................. 5
         4.2.1.Bunga....................................................................................................... 5
         4.2.2. Buah dan Biji.......................................................................................... 5
    V.            Ringkasan.................................................................................................................. 6
Daftar Pustaka....................................................................................................................... 7
Lampiran
             


I.PENDAHULUAN

Tanaman akasia mangium (Acacia mangium) atau juga dikenal dengan akasia daun lebar termasuk jenis legum yang cepat tumbuh dan tidak memerlukan persyaratan tumbuh yang tinggi. Akasia mangium merupakan tanaman asli yang tumbuh di Papua Nugini, Papua Barat dan Maluku, selanjutnya berkembang di Malaysia Barat dan Malaysia Timur (Sabah dan Serawak), serta Philipina. Di Indonesia berkembang sejalan dengan pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) tahun 1984. Tanaman akasia mangium menjadi salah satu jenis favorit tanaman di HTI, khususnya dalam memenuhi kebutuhan kayu serat terutama sebagai bahan baku industri pulp dan kertas.
Persyaratan tempat tumbuh akasia mangium tidak mempersyaratkan tempat tumbuh yang khusus, dengan kata lain dapat tumbuh pada lahan miskin dan tidak subur, seperti pada lahan yang mengalami erosi, berbatu dan tanah alluvial serta tanah yang memiliki pH rendah 4,2. Secara umum dapat tumbuh pada ketinggian antara 30 - 130 meter dpl, dengan curah hujan bervariasi antara 1.000 mm - 4.500 mm setiap tahun. Seperti jenis pionir yang cepat tumbuh dan berdaun lebar, jenis ini sangat membutuhkan sinar matahari, dengan demikian apabila terdapat naungan akan tumbuh kurang sempurna dengan bentuk tinggi dan kurus.
Tanaman akasia mangium setelah mencapai umur tujuh sampai delapan tahun dapat menghasilkan kayu yang baik untuk dibuat untuk papan partikel. Faktor lain yang mendorong pengembangan jenis ini adalah sifat pertumbuhannya yang cepat tumbuh (fast growing species) yang mempunyai batas lingkaran tumbuh yang jelas pada bagian terasnya dengan lebar 1–2 cm. Hal ini mungkin disebabkan oleh pertumbuhannya yang cepat serta adanya kayu muda.


II. KLASIFIKASI
Klasifikasi tumbuhan Acacia mangium
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Fabales
Famili              : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus              : Acacia
Spesies            : Acacia mangium Willd.











III. HABITATIO
1.1.Habitus
           Acacia mangium memiliki tinggi Pohon sampai 30 m, bole sering lurus, untuk lebih dari setengah total tinggi pohon. Branchlets, phyllodes dan tangkai gundul atau sedikit yg berlapis ketombe. bercabang banyak (simpodial) Phyllodes 5-10 cm luas, 2-4 kali lebih lama sebagai luas, hijau tua, ketika chartaceous kering. The phyllodes memiliki (3 -) 4 saraf utama memanjang yang bergabung pada margin dorsal di dasar phyllode, saraf sekunder halus dan tidak mencolok. Bunga di paku longgar untuk 10 cm panjang, soliter atau berpasangan dalam axils atas. Bunga pentamerous, kelopak 0,6-0,8 mm panjang, dengan lobus tumpul pendek, corolla dua kali lebih lama tampuk. Pods linear, gundul, 3-5 mm luas, ca 7,5 cm panjang ketika hijau, kayu, digulung dan payau-coklat ketika dewasa, depresi antara biji. Biji berkilau, hitam, ellipsoid, ovate atau lonjong, 3,5 x 2,5 mm, funicle orangish membentuk aril berdaging bawah benih.
1.2. Habitat
            Acacia mangium menurut para ahhli botani bahwa tanaman akasia berasal dari australia.akasia dapat menyebar keseluruh penjuru dunia dengan cepat karena tanaman akasia dapat hidup dengan mudah dan cepat tanpa memiliki syarat yang sulit.
ia dapat hidup dilahan miskin dan tidak subur, lahan yang memiliki ph rendah (4,2) sepanjang berada pada ketinggian tidak lebih dari 300 mm, dengan curah hujan 1.000 mm-4.500 mm setiap tahunnya dengan cahaya matahari yang cukup



IV. DESCRIPTO
4.1 Alat Nnutritive
4.1.1. Akar
            Tumbuhan Acacia mangium  termasuk tumbuhan dikotil yang berakar tunggang berwarna putih kotor dan bercabang (ramosus). Akar tunggang berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, akarnya bercabang banyak sehingga dapat memberi kekuatan lebih besar kepada batang dan juga zat-zat makanan yang diperoleh lebih banyak Sehingga dapat tumbuh subur dan pesat.
4.1.2. Batang
            Tumbuhan acacia mangium termasuk dalam jenis tanaman kuncup keatas (gemma terminalis), batangnya bersifat berkayu (lignosus) dan termasuk tumbuhan semak, bentuk batangnya bulat (teres), sifat permukaan batang kasar, tipe arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), tipe arah tumbuh batang condong keatas (patens), panjang umur tumbuhan termasuk tanaman tahunan/tanaman keras (perrenis), bercabang bayak (simpodial),
4.1.3. Daun
            Tumbuhan acacia mangium memiliki daun majemuk menyirip,  Bangun daun: lancet (lanceolatus), Ujung daun:runcing (acutas), Pangkal daun:runcing (acutus), Tipe pertulangan daun:melengkung (cervinervis), Tepi daun : rata (integer), Sifat daging daun : seperti kertas (papyraceus), Sifat permukaan helaian daun : licin (laevis), daunya ini biasanya mempunyai bantalan tanin dalam jumlah besar. tanin memiliki rasa yang pahit sehingga dapat menigkatkan atau memperkecil protein dengan cepat. tanin dapat menyebabkan perasaan kering pada mulut.
4.2. Alat Reproduktive
4.2.1. Bunga
            Tumbuhan acacia mangium memiliki bunga majemuk tak terbatas, Tipe untai atau bunga lada (amentum), Setiap 1 bunga satu receptakulum, letak bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axilaris), menurut jenis kelamin bunga ini termasuk bunga banci karna pada bunga terdapat benang sari dan putik, bunga ini dapat dikatakan bunga lengkap atau bunga sempurna, bunga ini bersimetri banyak,yang berwarna putih kekuning-kuningan. Bunga di paku longgar untuk 10 cm panjang, soliter atau berpasangan dalam axils atas. bunganya berganda dan memiliki warna putih atau kekuningan, panjangnya mencapai 10 cm dan bentuknya tunggal atau berpasangan di sudut daun pucuk
4.2.2. Buah dan Biji
            Tanaman akasiam buah tanaman akasia sejenis polong-polongan berwarna hijau saat masih muda dan berubah menjadi coklat setelah tua melingkar ketika masak, agak keras, panjang 7-8 cm, lebar 3-5 mm,Biji berkilau, hitam, ellipsoid, ovate atau lonjong, 3,5 x 2,5 mm, funicle orangish membentuk aril berdaging bawah benih, Benih hitam mengkilat, lonjong, 3-5 x 2-3 mm, dengan ari (funicle ) kuning cerah atau oranye yang terkait di benih.
           
           
           


V.   RINGKASAN

             Pohon akasia mangium tingginya bisa mencapai  sampai 30 m, bole sering lurus, untuk lebih dari setengah total tinggi pohon. tanaman akasia termasuk tumbuhan dikotil yang berakar tunggang berwarna putih kotor dan biji berkeping 2 berbentuk lonjong pipih. batangnya bererkambium dengan bentuk bulat lurus dan bercabang banyak (simpodial) yang berkulit tebal agak kasar hingga berduri. akasia mampu tumbuh mencapai ketinggian 15 meter. tanaman akasian memiliki daun majemuk menyirip ,dengan bentuk lonjong dan tepi rata. daunya ini biasanya mempunyai bantalan tanin dalam jumlah besar. tanin memiliki rasa yang pahit sehingga dapat menigkatkan atau memperkecil protein dengan cepat. tanin dapat menyebabkan perasaan kering pada mulut. buah tanaman akasia sejenis polong-polongan berwarna hijau saat masih muda dan berubah menjadi coklat setelah tua.










DAFTAR PUSTAKA
Suraida, .2013. penuntun praktikum morfologi tumbuhan .laboratorium prodi biologi fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan
Tjitrosoepomo, G.H.M. 1968. Morfologi tumbuhan. Gadjah mada press, Yogyakarta
www. Wikipedia.com







1 komentar:

  1. Thanks for info jangan lupa kunjungi website resmi kami https://bit.ly/2NttF6q

    BalasHapus