Sabtu, 21 Desember 2013

ultra struktur sel




PEMBAHASAN
A.    Inti Sel (Nukleus)
`inti sel atau nukleus merupakan bagian dari sel yang mempunyai  fungsi utama untuk mengadakan kontrol terhadap aktivitas sel jadi setiap sel akan dapat berkerja  atau melaksanakan fungsinya dengan baik karena ada inti sel.
Dalam hal ini inti sel tidak melakukan kontrol terhadap kegiatan sel tiap saat akan tetapi inti sel hanya menentukan pola-pola aktivitas suatu sel atau dengan kata lain inti sel memberikan pengarahan jangka panjang terhadap fungsi dan kerja sel. Hail ini ternyata pada sel eritrosit yang  setelah masuk kedalam peredaran darah  akan kehilangan inti tetapi dapat melaksanakan fungsinya dengan baik untuk jangka waktu relatif panjang, yaitu sekitar 120 hari.
Dari hasil penelitian para ahli ternyata bahwa ukuran  dan bentuk sel dapat berubah-rubah tetapi inti sel tetap setabil. Hal ini sesuai dengan teori Brown yang dikemukakan pada tahun 1831 yang menyatakan bahwa inti sel merupakan komponen dasar dan tetap dari sel.
Ternyata bahwa yang menunjukkan stbilitas inti sel dan yang memberikan pengarahan yang bersifat jangka panjang kepa sel ialah suatu bahan yang terdapat dalam inti sel yang disebut kromosom yang jumlahnya berbeda-beda antara mahluk hidup yang satu dengan mahluk hidup lainnya. Jumlah kromosom dan susunannya ialah yang menentukan corak hidup, cara hidup dan memberi pada semua sifat mahluk hidup.
Kromosom pada manusia mempunyai jumlah 46 buah dan terdapat berpasangan (23 pasang) dan ini akan menentukan perkembangan, sifat dan kelakuan normal manusia. Kelainan jumlah kromosom dalam inti sel akan menyebabkan perubahan-perubahan tertentu yang menuju ke arah abnormalitas[1]
B.     Struktur Nukleus
Nukleus memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan sebuah sel. Peranan nucleus dalam hal ini adalah untuk mengatur dan mengontrol segala aktifitas kehidupan sel serta membawa informasi genetik yang diturunkan ke generasi berikutnya. Informasi genetik ini disimpan dalam suatu molekul polinukleutida yang disebut DNA (Deoxyribonucleic acid). DNA pada umumnya tersebar di dalam nucleus sebagai matriks seperti benang yang disebut kromatin.
 Ketika sel akan memulai membelah, kromatin akan berkondensasi membentuk struktur yang lebih padat dan memendek yang selanjutnya disebut kromosom.
Kromosom tersusun atas molekul DNA dan protein histon. Struktur di dalam nucleus yang merupakan tempat berkonsentrasinya molekul DNA adalah nucleolus (anak inti.). Nucleolus berperan sebagai tempat terjadinya sintesis molekul RNA (Ribonucleic acid) dan ribosom. RNA merupakan hasil salinan DNA yang akan ditransfer ke sitoplasma untuk diterjemahkan menjadi rantai asam amino yang disebut protein..  


C.  Ciri-ciri Umum nukleus
Letak nukleus pada umumnya akan dapat kita amati pada bagian tengah dari sel, tetapi ada pula yang letaknya di tepi sel, misalnya pada adiposit dan pada sel otot skelet. Letak ini dipengaruhi oleh aktivitas sel. Ada yang pada tingkat awal embrio  berada di tengah, tetapi setelah diferensiasi nukleus berada di tepi. Namun demikian pada umumnya nukleus berada di tepi. Nukleus tidak dapat bergerak bebas karena terperangkap di dalam jaring-jaring yang terbuat dari filamen intermedia dan mikrofilamen.
Pada umumnya, sel mengandung satu nukleus. Akan tetapi, berperan organisme memiliki jumlah nukleus yang bervaariasi. Berdasarkan jumlah inti daalam sel, sel dapat dibedakan sebagai berikut.
1.      sel berinti tunggal (sel mononukleat), umumnya terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan.
2.      Sel berinti ganda  (sel binukleat),terdapat pada paramaecium.
3.      Sel berinti banyak (sel polinukleat), sel yang berinti lebih dari dua buah, misalnya sel otot lurik,sel osteobblas, dan sel alga vaucheria.
Bentuk inti biasanya berkaitan dengan bentuk sel. Akan tetapi , umumnya inti tidak beraturan,ada yang berbentuk lonjong, kubus, atau bersegi banyak beraturan. Pada leukosit, inti berbentuk glandular (berupa gelembung dan terdapat kelenjar). 
Volume inti berkaitan dengan jumlah kromosom dalam inti. Inti sel hoploid ukurannya lebih kecil daripada ukuran inti diploid. Nukleus mengandung materi genetika(DNA dan RNA), protein inti, dan garam mineral.[2]
C.    Fungsi Nukleus
Secara sistematis, berikut adalah beberapa fungsi inti sel:
1. Inti sel menyimpan seluruh informasi genetik yang diperlukan untuk reproduksi, pertumbuhan, dan metabolisme sel maupun organisme secara keseluruhan.
Inti sel mengontrol transfer dan replikasi molekul keturunan (DNA dan RNA) antara sel induk dan sel anak.
Inti sel menjamin distribusi yang sama dan menyalin secara tepat informasi genetik selama proses pembelahan sel. Semua ini merupakan fungsi utama inti sel pada sel hewan.
2. Inti sel mendukung dan mengontrol pertumbuhan sel dengan melakukan sintesis protein struktural dalam sel.
3. Inti sel merupakan tempat terjadinya transkripsi DNA dimana diproduksi mRNA yang mensintesis protein.
Inti sel mengandung berbagai jenis protein yang secara langsung mengontrol transkripsi dan secara tidak langsung ikut terlibat dalam proses transkripsi.
4. Proses metabolisme nutrisi dalam sel diatur oleh inti sel (nukleus) dengan mengarahkan sintesis dan fungsi enzim.
5. Pengaturan difusi selektif sel melalui pori-pori pada membran nukleus diatur oleh inti sel.
6. Inti sel bertanggung jawab terhadap sekresi ribosom.
E.     Bagian-bagian inti sel
Pada setadium interfase dimana sel belum akan membelah diri sel dapat dilihat dengan jelas dan mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:
1.      Membran inti
2.      Anak inti atau nukleus
3.      Cairan inti atau karyolymphe
4.      Protein nukleus
5.      Garam-garam mineral
6.      Kromatin
7.      Asam nukleat











1.      Membran inti 
Membran inti atau selubung inti dapat dilihat dengan menggunakan mikrosop cahaya dan akan berupa garis hitam tipis oleh karena pada bagian dalamnya menempel butir-butir kromotin. Dengan menggunakan mikrosop elektron membran inti ini tampak sebagai dua lapis membran yanhg terpisah dengan jarak antara 200 – 300 angstrom unit dan celah diantara kedua membran inti disebut spatium perinuclearis.
      Dalam stadium awal mitosis lapisan luar membran inti ini akan tampak berhubungan dengan retikulum endoplasma yang ada dalam stoplasma. Lapisan luar membran inti ini tampak kurang padat dan disini menempel butir-butir ribosom, sedangkan lapisan dalamnya tampak lebih padat dan padanya menempel butir-butir kromatin yang membentuk kelompok-kelompok.
                  Pada membran inti ini terdapat bangunan berupa lubang / pori dengan ukuran diameter 300 – 400 angstrom unit yang dinamakan porus nuklearis yang menempati 10% dari luas seluruh permukaan membran inti. Melalui porus inilah sitoplasma dapat berhubungan langnsung dengan inti / karioplasma dimana terjadi hubungan timbal balik terutama dengan proses boikimiawi.
      Lubang –lubang pada membran inti masih dilengkapi dengan bangunan seperti corong silidris dimana lubang luar dan lubang dalamnya  lebih besar dari bagian  tengah dan lubang bangunan ini disebut cincin / annulus porus neclearais. Cincin dan lubang  pada membran inti ini dinamakan komplek lubang atau pore complek yang mempunyai fungsi untuk mengatur aliran ion-ion dan molekul-molekul keluar masuk  inti..
      Pada waktu terjadi pembelahan sel membran inti ini akan larut atau ,menghilang dan kemudian akan muncul lagi setelah pembelahan sel selesai.[3]
2.      Anak inti
      Dengan pengamatan mikroskop cahaya,. Anak inti terliahat sebagai sebuah atau lebih bangunan basofil yang ukurannya lebih besar dari pada ukuran butir-butir kromatiin atau gumpalan kromatin. Seringkali anak intii menempel pada selubang inti. Pada sedian biasa, anak inti tampak seakan-akan sebagai setruktur yang homogen.
a.        Susunan fungsi
      Pada pengamatan dengan mikroskop elektron secar selintas, anank inti tampak sebagai suatu gambaran spons  karena adanya bagian –bagian gelap dan terang. Bagian yang gelap terdiri atas 3 komponen yang strukturnya berbeda, sedang bagian terang masih merupakan bahan perdebatan apakah bagian tersebut tidak berisi bahan-bahan dati inti yang lain yang masuk kedalam anak inti (khromatiin). Secara deskristif dalam anak inti dapat dibedakan dengan mikroskop elektron adanya komponen sebagai :
-          Daerah granelur atau pars granelur
-          Daerah fribriler atau  pars fibrosa
-          Dearah amorf atau pars amorfa
     Daerah granelur terdiri dari butir- butir sebesar 15 -20 nm, lebih kecil sedikit dari pada butir ribosom. Sering kali daerah ini terdapat dibagian perifer anak inti.
      Daerah fibreler tersdiri dari benang –benang dengan diameter 5-10 nm. Komponen ini terdapat ditengah – tengah anakn inti. Karena daerah granuler dan daerah fibriler keduanya dicerna oleh enzim ribonuklease, maka diduga keras kedua daerah tersubut ,mengandung ribosom.
      Daerah amorf merupakan daerah yang mengandung matriks anak inti yang digunakan untuk mengikat 2 komponen yang  disebut diatas. Matriks ini merupakan bahan protein.
      Disekitar anak inti terdapat kromatin yang terbentuk sebagai benang –benang  halus setebal 10 nm. Adanya khromatin yang  mengelilingi anak inti menyebabkan warna basofit pada pengamatan dengan mikroskop cahaya. Pada anak inti yang berukuran besar, kadang – kadang terlihat butir –butir yang diduga adalah butir –butir khromatin.
b.      Fungsi anak inti
      Berlangsungnya trankripsi gena untuk RNA yang berjalan terus – menerus akan menjamin terbentuknya rRNA untuk ribosom  yang ada dalam sitoplasma. rRNA yang baru terbentuk dari trankripsi tersebut segera dikemas bersama protein ribosom untuk membentuk ribosom. Pengemasan ribosom berlangsung dalam anak inti . untuk keperluan tersebut, maka dalam anaka inti terdapat sejumlah penggal – penggal DNA (rDNA) untuk transkripsi menjadi rRNA secara berulang –ulang dan berjalan sangat cepat dengan bantuan enzim polilmerase RNA I. Penggal –penggal DNA tersebut dinamakan “necleolar organizer” .
      Sudah pasti bahwa anak inti berfungsi untuk membuat ribosom yang terdapat dalam stoplasma. Karemna daribosom diperlukan dalam proses protein, maka dapat dimengerti apabila dalam yang sedang aktif mensintesis protein dalam sitoplasmanya akan memiliki anak inti yang pada saat mitosis, maka “nucleolar organizer” terdapat pada khromoson sebagai bagian yang mengecil yang dinamakan “kontraksi sekunder” yang letaknya di dekat satelit. Dengan demikian ,jumlah “nucleolar organizer” akan menentukan jumlah anak inti dalam inti sel. Bahkan kadang – kadang terlihat bahwa beberapa anak inti berdeaktan sehingga nampak anak inti tersebut menyatu.
      Kandungan RNA dalam anak inti jika dibandingkan dengan bagian ysng lain dari inti tidak  terlalu tepat, yaitu berkisar 5% - 20%.
      Untuk kepentingan sintesis protein ribosom diperlukan rRNA sebagai hasil transkripsi DNA, namun dengan berbagai pewarnaan  terhadap DNA, tidak dapat dibuktikan adanya DNA dalam anak inti kecuali dalam beberapa anak inti yang besar  (mungkin sedang aktif mengadakan transkripsi). Kandungan protein dalam anak inti sangat tinggi sebagai fosfoprotein, tetapi tidak ditemukan histon.    [4]
3.Karioplasma (cairan inti )
            Karioplasma atau disebut juga karyolymple atau cairan inti merupakan larutan koloidal yang mempunyai sifat – sifat seperti protoplasma pada umumnya.
            Dibandingkan stoplasma maka karioplasma mempunyai derajat kekentalan lebih tinggi dan mempunyai hubungan den gan stoplasma melalui porus nulclearis sehingga bahan- bahan yang dibutuhkan dalam stoplasma dapat keluar dari inti sel masuk kedalam stoplasma.
            Bedasarkan usul beberapa orang ahli cairan inti ini kemudian juga dinamakan substansi interkromatin.[5]
4.      Protein Nukleus
Jenis protein yang terdapat pada nukleus (Nukleuprotein ) yaitu, protamin dan histon. Selain kedua jenis protein ini pada nukleus terdapat protein lain yang bersifat asam, yaitu: nonhiston protein dan enzim nucleus
5.               Garam-garam Mineral
Nukleus mengandung sejumlah kofaktor, prekursor dan mineral NAD, ATP, dan acetil CoA. Hasil analisis abu nukleus mengandung unsur fosfor kalium, natrium, kalsium dan magnesium. Fosfor banyak terdapat pada nucleolus



6.Kromatin
Zat warna mikroteknik tampak di bawah MC banyak diserap oleh struktur yang membuat gambaran seperti jala benang halus sehingga disebut kromatin. (dari kata chroma  = berwarna ; tin = benang halus). Di bawah ME ternyata susunan kromatin sering berciri khas bagi sesuatu jenis sel dan berfariasi antara satu jenis jaringan dengan jaringan lain. Pada beberapa sel kromatin nampak tersebar halus, ada yang bergumpal,ada pula berbentuk jala.[6]
Kromatin yang penyebarannya dalam sel tidak merata dan sering membentuk klompok-klompok tertentu yang berdasarkan letaknya ada bebrapa jenis yaitu:
Ø  Peripheral chromatin yaitu kelompok kromatin yang menempel pada memberan inti.
Ø  Chromati island kelompok-klompok kromatin yang membentuk pulau-pulau di bagian tengah inti yang juga dinamakan chromatin granules/chromatin particles.
Ø  Nucleolus associated chromatin yaitu klompok yang terdapat mengelilingi anak inti.

Kromotin di bina atas :
ü  AND, sebagai bahan genetis, memiliki teras.
ü  Protein, sebagai teras
Kromatin, benang halus membentuk jala. Terdiri dari nukleoprotein (gabungan asam nukleat dengan protein). Asam nukleat terutama berupa DNA satu kromatin mengandung satu utas DNA yang doubel helix, dan terbagi-bagi atas ribuan gen. gen unit fungsional materi genetis.
Jika sel membelah kromatin jadi memendek, DNAnya jadi makin padat pilinannya, sehingga kromatin itu jadi pendek besar, sehingga dapat kelihatan jelas dibawah mikroskop cahaya. Kini ia disebut kromosom. Satu kromosom mengandung ribuan gen.  [7]
Konsep pemikiran ini kemudian berubah setelah penelitian –penelitian bertambah maju. Kemudian dikenal suatu teori yang menyatakan bahwa butir-butir kromatin sebenarnya adalah bagian-bagian benang kromosom yang berpilin sehinga tampak sebagai butir-butir sedangkan benang kromosomnya sendiri karena sangat halus tidak nampak. Jadi dengan demikian kita kenal dua macam kromotim yaitu :
v  Heterokromatin atau condensed chromatin yang merupakan bagian kromosom yang berpilin sehingga tampak sebagai butir-butir kromatin yang mempunyai sifat mengikat warna atau hetero piknotik positif
v  Eukromatin atau extended chromatin yaitu bagian kromosom yang tidak berpilin dan tidak tampak karena bersifat hetero piknotik negatif.
Jelas sekarang bahwa butir-butir kromatin adalah bagian dari benang-benang kromatin sehingga dengan demikian selain mengandung RNA juga mengandung DNA yang merupakan molekul penting untuk menyampaikan informasi genetika tentang sifat-sifat dari sel yang bersangkutan.
Di dalam kromosom selain terdapat DNA dan RNA di jumpai pula protein dalam jumlah cukup besar sehingga secara garis besarny komposisi kimia dari kromosom adalah sebagai berikut:
-RNA 12 % 
-DNA 16 %
-Protein 75 %
Protein dalam kromosom ini berupa ikatan nukleoprotein yaitu berbentuk protamin yang mengelilingi DNA dan histon yang mempunyai fungsi menghambat transkripsi DNA sehingga DNA tidak aktif selama setadium interfase.[8]
7.       Asam Nukleat
Asam terdapat dalam dua bentuk, yaitu : asam dioksiribosa (DNA) dan ribosa (RNA).
         DNA
Molekul DNA dikenal sebagai materi genetik yang menyimpan semua informasi penting tentang segala aktivitas sel yang harus dilakukan melangsungkan sebuah kehidupan. DNA atau Deoxyribonucleic acid diibaratkan sebagai perpustakaan besar yang didalamnya terdapat buku-buku penting (gen) dan tersimpan rapi di dalam inti sel. Molekul DNA memiliki struktur berupa dua untai polinukleutida (double strand) yang masing-masing untai polinukleutida tersusun atas rangkain nukleutida dalam bentuk deoksiribonukleutida. Setiap molekul nukleutida terdiri atas tiga gugus, yaitu gugus gula pentosa dalam bentuk deoksibosa, gugus fosfat dan gugus basa nitrogen.
Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :
-          Gula5karbon(2-deoksiribosa)
-          basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin = A) dan guanin (guanini = G), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine=C)dantimin(thymine=T)
     gugus fosfat &
 RNA (Ribo nucleic acid)
RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik.RNA sebagai penyimpan informasi genetik misalnya pada materi genetik virus, terutama golongan retrovirus.RNA sebagai penyalur informasi genetik misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein.RNA juga dapat berfungsi sebagai enzim ( ribozim ) yang dapat mengkalis formasi RNA-nya sendiri atau molekul RNA lain.
Struktur RNA
RNA merupakan rantai tungga polinukleotida.Setiap ribonukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :5 karbon
 basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama dengan DNA) dan golongan pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil (U)
  gugus fosfat
Purin dan pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk suatu molekul yang dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan prekursor dasar untuk sintesis DNA.Ribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat membentuk suatu nukleotida atau ribonukleotida.RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibandingkan DNA.
Tipe RNA
1)      RNAd, merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan salah satu urutan basa rantai DNA.RNAd membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma).Kode genetik RNAd tersebut kemudian menjadi cetakan utnuk menetukan spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida.RNAd berupa rantai tunggal yang relatif panjang.
2)      RNAr, merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom.Setiap subunit ribosom terdiri dari 30 – 46% molekul RNAr dan 70 – 80% protein.
3)      RNAt, merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke ribosom.Pada salah satu ujung RNAt terdapat tiga rangkaian baa pendek ( disebut antikodon ).Suatu asam amino akan melekat pada ujung RNAt yang berseberangan dengan ujung antikodon.Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino sesuai urutan kodonnya pada RNAd.
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari materi yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan bahwa nucleus memiliki peran yang penting dalam kelangsungan hidup suatu sel. Karena di alam sel tejadi reaksi-reaksi yang sangat penting diantaranya adalah replikasi DNA dan transkripsi DNA.
inti sel atau nukleus merupakan bagian dari sel yang mempunyai  fungsi utama untuk mengadakan kontrol terhadap aktivitas sel jadi setiap sel akan dapat berkerja  atau melaksanakan fungsinya dengan baik karena ada inti sel.
Dalam hal ini inti sel tidak melakukan kontrol terhadap kegiatan sel tiap saat akan tetapi inti sel hanya menentukan pola-pola aktivitas suatu sel atau dengan kata lain inti sel memberikan pengarahan jangka panjang terhadap fungsi dan kerja sel. Hail ini ternyata pada sel eritrosit yang  setelah masuk kedalam peredaran darah  akan kehilangan inti tetapi dapat melaksanakan fungsinya dengan baik untuk jangka waktu relatif panjang, yaitu sekitar 120 hari.
Dari hasil penelitian para ahli ternyata bahwa ukuran  dan bentuk sel dapat berubah-rubah tetapi inti sel tetap setabil. Hal ini sesuai dengan teori Brown yang dikemukakan pada tahun 1831 yang menyatakan bahwa inti sel merupakan komponen dasar dan tetap dari sel.



 








DAFTAR PUSTAKA

 Marianti, Samadi dan Aditiya, 2006.Biologi Sel, Semarang :Unnes
Dr. juwono, achmad zulfa juniarto, biologi sel.  Jakarta : EGC, 2002
 Yatim, widan : biologi sel lanjut . Bandung  : taristo 1996
 Yatim, wildan : biologi sel modren. Bandung, 2012
Karmana, oman. Cerdas belajar biologi. Grafindo media pratama. Bandung : 2008
Prof subowo. Biologi sel. Angkasa. Bandung  : 1995
SUMBER LAIN
www.Kompas. Com
www. Menarini. com






      



[1] Dr. juwono dan achmad zulfa juniarto : biologi sel
[2] Oman karmana :cerdas belajar biologi kelas x1
[3] Dr. juwono dan achmad zulfa juniarto : biologi sel
[4] Prof. subowo, dr., MSc., PhD : biologi sel

[5] Dr. juwono dan achmad zulfa juniarto : biologi sel
[6] Wildan yatim : biologi modren
[7] Dr. wildan yatim : biologi sel lanjut
[8] Dr. juwono dan achmad zulfa juniarto : biologi sel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar